![]() |
foto: kem-esdm |
Kabar Pojok Surabaya - Hari Peduli Sampah Nasional yang dirayakan tiap tanggal 21 Februari ternyata punya kisah suram di baliknya.
Dilansir dari suarasurabaya.net, petaka ini terjadi pada dini hari. Curah hujan yang tinggi dan ledakan gas metana pada tumpukan sampah mengakibatkan 157 jiwa melayang, dan dua kampung yaitu Kampung Cilimus dan Kampung Pojok hilang dari peta karena tergulung longsoran sampah yang berasal dari Tempat Pembuangan Akhir Leuwigajah.
Warga yang tengah terlelap dalam tidurnya waktu itu tidak sempat menyelamatkan nyawanya. Mereka tertimbun gunungan sampah seberat 200 ton dengan ketinggian sampah mencapai 60 meter.
Semua kehidupan di kedua perkampungan tersebut hilang seketika oleh genangan sampah, meskipun berjarak satu kilometer dari gunung timbunan sampah.
Setelah peristiwa memilukan ini terjadi, TPA Leuwigajah yang beroperasi sejak tahun 1987 usai diresmikan oleh Ir. Radinal Muchtar Menteri PU saat itu, ditutup dan tidak pernah digunakan lagi.
Atas desakan dari berbagai pihak, setahun setelahnya, di tanggal yang sama, Kementerian Negara Lingkungan Hidup mencanangkan 21 Febuari 2006 sebagai Hari Peduli Sampah untuk pertama kalinya. [dyh/*]
Warga yang tengah terlelap dalam tidurnya waktu itu tidak sempat menyelamatkan nyawanya. Mereka tertimbun gunungan sampah seberat 200 ton dengan ketinggian sampah mencapai 60 meter.
Semua kehidupan di kedua perkampungan tersebut hilang seketika oleh genangan sampah, meskipun berjarak satu kilometer dari gunung timbunan sampah.
Setelah peristiwa memilukan ini terjadi, TPA Leuwigajah yang beroperasi sejak tahun 1987 usai diresmikan oleh Ir. Radinal Muchtar Menteri PU saat itu, ditutup dan tidak pernah digunakan lagi.
Atas desakan dari berbagai pihak, setahun setelahnya, di tanggal yang sama, Kementerian Negara Lingkungan Hidup mencanangkan 21 Febuari 2006 sebagai Hari Peduli Sampah untuk pertama kalinya. [dyh/*]
Share
Berikan Komentar Anda